Dalam pikiran yang damai, karena aroma teraphy yang semerbak, di tambah tubuh yang mulai dingin karena telah lama berendam, tentu saja yang dibutuhkan saat ini adalah kehangatan. Dan Vania mendapatkannya dari Verrel. Ciuman yang di berikan Verrel kali ini kepadanya, begitu hangat dan dalam hingga mampu merasuk kedalam ketulangnya. Ciuman memabukkan yang membuat siapapun tak akan sanggup menolaknya, meski ia ingin. Vania tetap berusaha untuk tidak melanjutkan menikmati ciuman itu. Ia menyudahinya dan kembali mengendalikan diri. “ Verrel! Apa - apaan ini? “ Teriaknya memukul d**a bidang pria itu yang telah basah. Verrel tersenyum, tangannya memegang kedua pipi wanita yang telah merebut dan mengisi seluruh relung sanubarinya. “ Itu hukuman bagimu, karena mandi terlalu lama..” Bisik Verre

