bab.1a

1226 Words
Dean memindahkan posisi terus menerus karena merasa tak nyaman tidur di atas sofa, sebetulnya sofa tersebut cukup empuk untuk ditiduri oleh seorang yang normal. Namun karena dean yang tidak biasa tidur di sofa dan selalu berada di kasur yang empuk, pria itupun jadi kesal sendiri dengan keadaan. Dean melirik supir nya yang berada di atas kasur, tempat dimana seharusnya dirinya berada. Karena bosan dean pun membongkar koper milik nya untuk mengambil sesuatu yang sekira nya mengasyikan. Melihat selena yang begitu terlelap, dean pun memutuskan untuk membaca majalah dewasa yang memang selalu ia bawa kapanpun dan dimanapun. Dean jadi ingat ayah nya selalu menyruh nya menikah padahal dengan melihat majalah di tangan nya ini menurut dean ia tidak butuh kata menikah. Dean membolak balikan halaman demi halaman majalah dewasa yang baru dibeli nya kemarin karena dirinya sudah menyelesaikan semua koleksi lama nya. Dean mengingit bibir nya sendiri lalu tersenyum kecil bahkan hingga tak sadar mengeluarkan smirk nakal nya ketika otak alias isi pikiran nya sedang dipenuhi oleh hal yang jorok. “anghsh!” dean melenguh sekecil mungkin agar tidak membangunkan selena yang berada di dekat nya. “mngh..shnghungh..mngh.ssh.” dean memejamkan mata nya membayangkan burung nya di bawah sana menggesek selangkang seorang wanita seksi di kepala nya. BRUK! Suara sialan yang nampak nya berasal dari kasur membuat dean harus menghentikan aktivitas mesum nya serta pikiran kotor di kepala nya. “sialan!” kesal dean ketika melihat tubuh selena supir nya berada di bawah karena wanita itu seperti nya terjatuh dari kasur namun hebat nya selena sama sekali tidak bangun karena hal itu. Dean menggelengkan kepala nya, tidak menyangka ada wanita seaneh selena. Dean pun menendang tubuh selena beberapa kali untuk memastikan bahwa wanita itu tahan banting saat tertidur. Melihat selena tak bergerak saat di siksa oleh nya, dean pun mencoba menggeret selena walau pada akhir nya pria itu memilih untuk menggedong selana ala bridal style menuju ke sofa. “seharusnya begini dari tadi.” Ucap dean setelah meletakan tubuh selena di atas sofa. Dirinya menyimpan majalah dewasa nya dan berniat untuk tidur di kasur sekarang juga, karena besok ia harus menghadiri acara yang cukup penting. Keesokan harinya, matahari pagi menyinari ruangan tidur yang kini di tempati oleh dean. Melihat jam sudah menunjukan pukul 12 siang dean memutuskan untuk mandi setelah dirinya memesan sarapan sekaligus makan siang yang akan di antarkan langsung ke kamar nya. Dean masuk ke dalam kamar sedangkan selena nampak baru bangun dari tidur nya, wanita itu mengelap iler di pinggiran bibir nya sebelum mendapati telepon yang berdiring dari saku celana nya. “sial, sudah jam segini tapi aku belum menemukan apapun.” Ujar selena panik saat nama bos nya tertera di layar ponsel nya. Selena tak menjawab panggilan tersebut ketika menyadari bahwa dean tengah mandi, sontak wanita itu berpikiran bahwa seperti nya dirinya harus melakukan suatu pergerakan sebelum identitas nya akhir nya ketahuan. Selena melihat ponsel milik dean yang tergeletak di samping nakas dan membuat nya segera mengambil itu, wanita itu kembali berpikir berapa sekira nya password ponsel yang digunakan oleh dean. “gimana cara nya aku bisa membuka ini?” gumam selena menimang dan mencoba password pasaran yang biasa orang-orang gunakan seperti 1 nya 4 kali atau 0 nya 4 kali, namun gagal. “ada yang bisa saya bantu, nona selena?” ujar seorang dari belakang membuat selena sontak terkejut dan tak sengaja menubrukan dirinya ke belakang hingga mta nya dan dean saling bertemu. Selena menelan saliva nya sebelum menjauhkan diri. “Selena Deanatashia, saya sudah menolak untuk di wawancara tapi nampak nya anda bukan wanita yang mudah di tolak ya. Apa melakukan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang anda inginkan juga menjadi sifat mu, selena?” ucap dean membuat seluruh bulu kuduk selena merinding, ia juga merasa sangat malu karena pada akhirnya ia ketahuan. “sejak kapan, pak dean tahu siapa saya?” tanya balik selena membuat dean malah tertawa kencang. “saya ini orang yang selalu ingin tahu, karena itu saya menjadi dean yang sekarang. Saya sudah mengetahui identitas mu dari tiga hari yang lalu dan kemarin saya hanya pura pura tidak kenal saja ketika dirimu menjadi supir pengganti saya.” Ucap dean jujur. “kenapa harus ketahuan sekarang sih, saya masih ingin bermain-main dengan mu beberapa hari ke depan selena. Tapi rasanya mengasyikan ya, ternyata kamu tidak sepintar yang saya bayangkan.” Ujar dean kembali membuat selena mengepalkan tangan nya. “keluar dari kamar ini sekarang, atau kamu mau menjadi mangsa saya yang selanjutnya.” Ancam dean seraya membuka handuk di pinggang nya yang membuat selena langsung menatap kearah lain dan pergi ke pintu keluar. “dasar tikus nakal.” Gumam dean sembari melihat pintu keluar yang sudah tertutup rapat. Selena yang berada di luar mulai menggerutu karena kesal, ia tidak terima dirinya kalah dengan pria busuk seperti dean. Selena berjanji tidak akan kembali sampai berhasil mendapatkan informasi setidak satu yang bisa ia jadikan topik pembicaraan di majalah nya. Selena memegangi perut nya yang terasa lapar, pas sekali memang dari kejauhan seorang membawa troli makanan dengan nomor kamar milik dean. “apa ini pesanan milik pak dean?” tanya selena pada pelayan yang tengah mengantarkan troli yang diatas nya berisikan banyak sekali hidangan. Pelayan tersebut mengangguk. “saya akan mengambil roti yang ini, saya sekretaris nya jadi nanti kalau bapak tanya bilang saja di ambil saya.” Ujar selena yang setelah itu pergi meninggalkan lantai kamar tersebut. Saat di lift, selena memakan roti nya dan tidak sengaja mendegar percakapan orang lain yang hendak menuju ke hall acara di lantai sebelas hotel ini. “acara di mulai tiga jam lagi, apa semua sudah beres?” ujar seorang staf yang berdiri di depan selena kepada bawahan nya. “sudah pak, kami sedang menyalakan ac central untuk mendinginkan ruangan nya. melihat kabar nya pak ketua, orang tua dari pak dean akan ikut datang mereka kan sensitive panas.” Ujar bawahan nya itu kepada atasan nya. Mendegar hal tersebut, nampak nya senyum selena merekah. Ia mulai merencanakan sesuatu dan tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Wanita itu mengambil ponsel di kantong celana nya dan mengecek saldo atm nya lewat sana. “ini cukup untuk membeli gaun dan sepatu baru.” Ucap selena dalam hati nya. “kalah? Kamu kira aku akan kalah secepat ini. Tidak mungkin pak dean.” Ucap selena dengan percaya diri saat keluar dari lift. Beberapa jam kemudian, selena masuk ke dalam hotel setelah memesan kamar dengan uang nya sendiri. Ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul lima sore, wanita itu naik ke hall acara dengan percaya diri. Bersama foto yang telah ia edit ia menunjukan kepada panitia bahwa dirinya adalah kekasih dari denandra elberthan. Karena penampilan selena yang benar benar memukau panitia pun percaya begitu saja dan memberikan izin selena masuk. Selena memasuki hall tersebut dengan mata yang mencari keberadaan dean, ia bahkan tidak sadar bahwa dirinya kini tengah menjadi pusat perhatian karena penampilan nya. gaun hijau botol dengan lengan satu berselendang di leher nya bersama punggung putih dan mulus wanita itu yang terekspos, lalu belahan samping dari gaun nya yang semakin menunjukan sisi seksi dengan kaki jenjang yang dimiliki nya membuat orang disekitar nya terpana. “oh, ketemu.” Gumam selena ketika melihat dean yang nampak sedang mengobrol bersama rekan nya. “sayang!” teriak selena yang tatapan mata nya mengarah pada dean membuat semua orang mulai salah paham di buat nya. Kena kau, buaya laut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD