Bab 13

1409 Words

Nancy duduk di kursinya dengan ekspresi kebingungan untuk membuat Om Vincent jatuh ke pelukannya. Tangannya dengan santai memutar-mutar pulpen, sementara matanya sesekali melirik ke arah ruangan Vincent yang berdinding kaca transparan. Di dalam ruangan itu, pria yang menjadi obsesinya tengah sibuk bekerja. Kemeja putihnya digulung hingga siku, memperlihatkan lengan berotot yang tampak kuat. Dasi yang sedikit longgar menambah kesan maskulin pada dirinya. Nancy menggigit ujung pulpennya, matanya berbinar penuh ketertarikan. Kenapa Om Vincent begitu susah digoda? Ia sudah mencoba berbagai cara untuk merayunya—berbicara dengan nada manja, mengenakan pakaian yang menonjolkan bentuk tubuhnya, bahkan mencuri kesempatan untuk mencium pria itu. Namun, Vincent selalu menolaknya dengan tega

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD