Pagi itu, Sophia duduk di ruang tamu dengan senyum sumringah di wajahnya. Jemarinya lincah menari di atas layar ponselnya, membaca pesan yang baru saja masuk dari Arkan. Arkan: Maaf, Sayang. Aku benar-benar sibuk kemarin. Aku tidak bermaksud mengabaikanmu. Mata Sophia berbinar membaca pesan itu. Senyum manisnya semakin mengembang saat pesan lain masuk. Arkan: Aku rindu. Datanglah ke apartemenku hari ini. Aku ingin melihatmu. Jantung Sophia berdegup lebih cepat. Dengan cepat, ia mengetik balasan. Sophia: Tentu, Sayang. Aku juga rindu. Di seberang ruangan, tanpa sepengetahuan Sophia, Vincent tengah memperhatikannya. Lelaki itu duduk di kursi dekat rak buku, pura-pura membaca dokumen di tangannya. Namun, sesungguhnya, matanya tertuju pada istrinya yang tersenyum lebar pada lay