24

1128 Words

Evan menepis tangan Ivy yang hendak mengoles betadine ke wajahnya. Segera ia bangkit berdiri. "Apa kamu berniat mempermainkan Reyhan?" tanyanya, memandang Ivy lekat. Ivy mengerutkan kening. Tangannya menutup botol betadine dan menyerahkannya pada Evan. "Obati lukamu." Evan membiarkan tangan Ivy terus mengambang di udara. Sama sekali tak berniat meraih botol kecil itu. Luka di wajahnya sama sekali tak sakit jika dibangkan dengan hatinya akibat perbuatan Ivy. "Jangan memberi harapan pada Reyhan. Aku tak ingin kamu menyakitinya." Juga, entah kenapa ia tak suka Ivy menyebut lelaki itu. "Yang benar saja. Aku mencintainya, mana mungkin aku akan menyakitinya, Van." "Sebelum kamu menjelaskan pada nenek dan Tari, kamu tak akan bisa lepas dariku. Aku tak akan menceraikanmu sebelum hidupku kem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD