91 B

991 Words

Adek?" Aku memandangnya. "Adek ni cinta benar ya sama kakak?" "Kalau aku cintanya sama lelaki lain yang bukan suamiku, aneh itu namanya." Om Redi bertopang dagu memandangiku. "Betul, tu. Adek mau maafkan kakak, itu tandanya adek benar-benar cinta sama kakak." Aku menyentak napas. "Aku kesel banget sama kakak. Tapi aku gak pengen jauh-jauh dari kakak." Akuku jujur. Om Redi terus memperhatikanku. "Kakak janji tak nakal lagi." "Aku pegang janji kakak." Kuletakkan piring kotor ke dalam wastafel lalu meraih gelas untuk membuat s**u hamil. Aku memasukkan sendok ke wadah, hanya tinggal sedikit ternyata. Om Redi menyipitkan mata memperhatikanku dari duduknya. "Dikit sangatlah, Dek, susunya? Satu sendok tak ada, tu." Ia berjalan mendekat, menarik sendok dari tanganku lalu memasukkannya ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD