delapan belas

2122 Words

Malam hari, Starla juga tidak ikut makan di meja makan. Namun berbeda dengan Ibra yang memilih untuk ikut bergabung dalam makan malam bersama yang lainnya. Suasana yang ada di meja makan tentu terasa sangat hening. Saat ini Ibra duduk di sebrang ayahnya, Ibra bisa melihat dengan jelas jika ayahnya memperlakukan wanita yang bukan bundanya dengan sangat hangat. Ibra juga ingat jika dulu ayahnya hanya bersikap seperti itu pada bundanya. "Ibra, apa makanannya tidak cocok?" Tanya Tasya yang sebenarnya ingin membuat cucunya sadar dan tidak terus menatap ke arah putaran yang sudah membuat onar itu. "Enak, masakan bunda selalu terbaik. Ayah juga paling menyukainya." Jawab Ibra yang langsung saja membuat Tasya terdiam saat mendengarnya. Bukan hanya Tasya, semua orang yang ada di meja makan pun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD