"Kamu tidak punya apapun untuk disampaikan ke saya, Za?" seloroh Kalvin, memberi usul ditengah kesibukannya meletakkan irisan daging ke piring Zayda. "Apa, ya?" Gadis berwajah manis itu nampak berpikir sejenak, tak lama baru mencetuskan sebuah pertanyaan. "Karena Bapak sudah tau makanan kesukaan saya, gantian saya mau tanya kesukaan Bapak." "Kamu," jawab pria itu cepat. Zayda terbatuk. Saking kagetnya akan balasan yang diberi Kalvin, ia sampai tersedak makanannya sendiri. "Padahal jelas sekali tertuju soal makanan," sindirnya, kemudian mengganti topik. "Satu lagi. Apa ini juga ulah Anda, Pak?" "Yang mana?" Kalvin bertanya balik, memusatkan kembali fokusnya. Pria itu sampai berhenti makan dan memilih menatap lurus Zayda yang tengah bicara. "Mereka yang sebelumnya mencari perkara menda