Via merasa jantungnya seolah berhenti saat itu juga. Bagaimana bisa dia mendengar nama seseorang yang berpuluh-puluh tahun berusaha dilupakannya, dan kini di hadapannya ada seorang gadis yang mana memiliki darah yang sama dengan putranya. "Sepertinya aku harus ke kamar kecil sebentar, permisi!" ucap Via, dia tak sanggup jika harus menahan air matanya di hadapan mereka. Tanpa menunggu jawaban siapapun, Via pun segera beranjak. Karel pun hanya bisa terdiam melihat istrinya pergi dengan tergesa-gesa, begitu juga dengan Kalvin. Matanya bisa menangkap ketika Via berusaha melepaskan tautan tangannya dari Karel dengan sedikit paksaan. "Apa Tante baik-baik saja?" tanya Zayda, dia pun ikut terpaku melihat itu. "Ya, ibunya Kalvin memang sedang tidak enak badan, jadi harap dimaklum!" ucap Karel