2. Awal Mula

1876 Words
Arjuna keluar dari ruang dosen sesaat setelah urusannya dengan dosen pembimbing akademiknya selesai. Dengan terburu-buru ia melangkah sampai nyaris terjatuh beberapa kali karena fokusnya yang terbagi ke ponsel di tangannya. "Ayo dong Bang, angkat..." Arjuna menggumam, setengah dongkol karena sejak dua jam yang lalu hingga detik ini orang yang ia hubungi belum juga mengangkat panggilannya. Hari ini dua orang penghuni terakhir kamar kosong di kontrakannya akan terisi. Dua kamar itu sudah kosong beberapa bulan setelah dua senior yang sebelumnya menempati kamar itu lulus dan pindah. Kini rumah kontrakan itu disewa atas nama Arjuna, peralihan dari seniornya. Jadi sejak setahun yang lalu Arjuna secara resmi menjadi penanggung jawab rumah kontrakan bernomor 13 tersebut. Dalam setahun terakhir sudah ada pergantian penghuni beberapa kali, namun kini rumah itu hanya terisi oleh lima orang yang salah satu di antaranya adalah Arjuna. Arjuna bersama Yugi dan Jayandra temannya sejak SMA sudah menempati rumah itu sejak mereka semester satu alias maba hingga kini mereka sudah sama-sama berada di semester 3. Bahkan mereka berencana akan tetap di sana hingga lulus. GROUP CHAT - Anak Kontrakan (5) Arjuna Ada yang lagi free? Arsen Masih ada kelas sampe sore Jayandra Gue free, tp gue kan lagi di Bandung Arjuna Gue abis ketemu dospem akademik gue, ini baru kelar. Dan gue lupa ngingetin bang Yugi kalau penghuni baru pindah hari ini Mereka udah dateng daritadi Jayandra Lahh gimana sih lo Jun? Udah tau Bang Yugi kl udah tidur susah banget bangunnya... Arjuna Ya makanya gue lupa Tapi ini gue udah otw balik Btw Jay, lo balik dari Bandung malem ini juga kan? Jayandra Iyeh... travelnya jam 4, isya juga udah sampe Nggak sabar kenalan sama penghuni baru Arjuna sampai kontrakan tidak sampai lima belas menit kemudian. Jarak kampus ke kontrakan memang hanya sekitar sepuluh menit berjalan kaki. Masalahnya, jarak gedung fakultasnya ke gerbang yang lumayan jauh cukup memakan waktu. Ketika memasuki halaman, Arjuna bisa melihat beberapa dus dan dua buah koper besar sudah tergeletak di teras. Di balik dus-dus itu ada dua laki-laki yang sedang duduk selonjoran di lantai, tidak menyadari kehadiran Arjuna karena posisi yang membelakangi. "Sorry, udah lama banget ya nunggu?" suara Arjuna menyadarkan kedua orang tersebut. Dua orang yang tersentak itu buru-buru bangkit dan menyapa Arjuna. "Ehehehe, iya nggak apa-apa...eum, Bang? Terasnya adem kok, jadi nggak berasa." Laki-laki yang pipinya agak chubby seperti bayi menjawab. Laki-laki kurus di sampingnya hanya menganggukan kepala sambil memasang cengiran canggung. Temannya yang chubby memang sudah beberapa kali berhubungan dengan Arjuna lewat whatsapp jadi tidak terlalu kikuk. Arjuna menunduk dan mengambil kunci di balik pot tanaman yang terdapat di teras untuk membuka pintu. Hal itu tentunya disaksikan oleh si kedua penghuni baru tersebut. "Gue emang agak clumsy, barang-barang di tangan gue kalau nggak ilang ya rusak. Ini kunci duplikat ke sekian yang gue pegang makanya biar aman gue simpen di pot aja." Arjuna menjelaskan meskipun tidak ditanya sambil membuka pintu dan mempersilahkan dua penghuni baru itu masuk. Ruang tamu yang juga mencakup ruang keluarga sekaligus langsung terpampang begitu mereka masuk. Sejauh ini, rumah itu terlihat tertata rapi meskipun hanya dihuni oleh laki-laki, mahasiswa pula. "Kalian boleh kalau mau langsung masukkin barang. Kamar kalian di lantai atas yang pintunya kebuka. Udah bersih, tapi kalau mau dibersihin lagi juga bebas." Dua penghuni baru itu mengangguk lalu siap bergegas untuk memindahkan barang-barang ke kamar. Namun Arjuna menahan mereka. "Eh gue lupa lagi, nama kalian siapa deh?" "Raja, Bang." Si laki-laki chubby menyebutkan namanya. "Kalau saya Tarqi..." Si laki-laki yang lebih kurus juga ikut menyebutkan namanya. Arjuna tersenyum, menunjukkan lesung pipinya. "Oke. Welcome ya, Tarqi sama Raja. Semoga betah. Nanti malem, kita kenalan sama semua penghuni rumah." Raja dan Tarqi hanya mengangguk, lalu mereka mulai memindahkan barang-barang mereka setelah Arjuna berlalu. *** Yugi baru keluar kamar seusai magrib. Rambutnya masih basah, sepertinya dia baru saja selesai mandi setelah tidur panjangnya. Yugi pun sepertinya belum memeriksa ponselnya sampai saat ini karena ia terlihat kebingungan ketika berpapasan dengan Raja di dapur saat hendak mengambil air di kulkas. Raja yang notabennya adalah penghuni baru langsung bergerak kikuk ketika mendapat tatapan menyelidik dari laki-laki yang tingginya tidak begitu jauh darinya. Nyaris sama bisa dibilang. Tatapan laki-laki itu tampak tidak bersahabat dan mengintimidasi membuat Raja meletakkan kembali kotak susu yang ia ambil dari kulkas kembali ke tempatnya. Padahal itu adalah susu miliknya sendiri. "Siapa?" tanya Yugi pada akhirnya. Terlalu banyak tidur membuat Yugi lupa kalau mereka akan kedatangan penghuni baru dan tentu saja yang ada di hadapannya saat ini adalah salah satunya. "Saya Raja... Saya penghuni baru." Raja menjawab takut-takut. "Oh." Lalu Yugi berlalu setelah mengambil minum. Meninggalkan Raja yang berdiri canggung di dapur. Jantung Raja nyaris copot ketika tiba-tiba Yugi berbalik lagi dan menatapnya, masih dengan pandangan datar. "Kalau mau makan cemilan di kulkas, ambil aja. Itu punya bersama." Raja pun hanya bisa mengangguk dan Yugi pun kembali berlalu. *** Ke lima penghuni lama rumah kontrakan itu kini sudah berkumpul bersama dua penghuni baru mereka di ruang keluarga. Jayandra yang bahkan baru pulang dari Bandung setelah mengikuti acara workshop dance juga sudah bergabung dengan mereka tanpa sempat mengganti baju. Arsen, sebagai penghuni yang usianya paling tua pun acara perkenalan dengan penghuni baru malam itu. Meskipun Arsen sendiri baru mulai menetap di sana enam bulan yang lalu. "Oke jadi langsung aja ya. Nama gue Arsena Ferdiansyah, gue lebih suka dipanggil Mas daripada Abang. Karena gue terlalu ganteng untuk jadi abang-abang, hahaha!" Arsen tertawa sendiri dengan jokesnya yang bahkan tidak ada yang mengerti selain dirinya sendiri. Laki-laki itu mendelik ketika sadar dia hanya tertawa sendiri. "KETAWA DONG!" "Ha ha." Yugi merespon dengan nada kelewat datar. Lebih mirip nada menghina daripada tertawa dipaksa. Arsen berdecak. Tampak sudah biasa dengan respon tersebut. "Nah, yang mukanya galak itu namanya Yugi. Kalian hati-hati aja sama dia, kalau ngomong memang suka seenaknya nggak disaring. Tapi aslinya dia baik tapi ya gitu, suka pura-pura nggak peduli. Pokoknya jangan kaget kalau tiba-tiba dia bawain makanan buat kalian tapi bilangnya 'salah pesen sayang kalau dibuang' ok?" Kini beberapa dari mereka benar-benar tertawa. Karena yang dikatakan Arsen memang benar adanya. Dasar Yugi si manusia tsundere, kalau kata Oki yang otaku. Yang tertawanya paling keras adalah Jayandra tentu saja. Karena dia sudah melihat sifat tsundere 'sok cuek padahal peduli' Yugi itu sejak SMA. "Gantian dong Mas! Sekarang gue ya..." Jayandra berdiri bergantian dengan Arsen, siap untuk memperkenalkan diri. Kalau tadi Yugi digambarkan memiliki ekspresi dan aura yang tidak bersahabat, Jayandra adalah kebalikannya. Bibir laki-laki itu seolah tercipta untuk selalu tersenyum. Ketika tersenyum, entah bagaimana seperti ada cahaya matahari yang ikut bersinar. "Gue Jayandra Bagaskara. Semester tiga sama kayak Arjuna dan Yugi. Gue orangnya nggak ribet kok, tapi tolong dengan sangat kalian harus jaga kebersihan ya karena gue sensitif banget kalau liat rumah kotor. Ada jadwal piket, termasuk nyiramin tanaman di depan sama nyikat WC. Nanti jadwal barunya gue bikin pake random generator. Terus kalian harus maklum kalau gue nih lumayan berisik, ada apa-apa gue tuh pasti harus teriak dulu jadi jangan kaget ya." Oki yang paling muda berdiri malu-malu dan memperkenalkan diri. "Aku Syauqi dipanggil Oki, masih SMA." Oki melirik ke arah abang-abangnya, "Terus apaan lagi, Bang?" tanya Oki meminta bantuan. Sudah kayak perkenalan diri ke calon mertua saja gugupnya adik satu ini. "Coba kasih tau ukuran celana dalem, Ki!" ucap Arsen bercanda yang tentunya langsung ditanggapi Oki dengan pukulan di paha. Ya Oki ini memang sudah seperti dengan kakak sendiri kalau sama Arsen padahal jarak umur mereka lah yang paling jauh. "SMA?" Raja tampak terkejut. Pasalnya Oki lebih tinggi dan tegap daripadanya. Ya meskipun beda satu tahun tidak terlalu jauh, tapi tetap saja Raja iri. Lagipula agak asing juga anak SMA hidup mandiri. "Iya tadinya orang tua Oki tinggal di deket sini tapi mereka harus pindah ke kota asal mereka dan karena Oki udah kelas dua belas, nanggung kalau harus pindah makanya dia tinggal di sini." Arjuna menjelaskan. "Nah, sekarang giliran kalian berdua perkenalin diri." Raja dan Tarqi saling bertatapan. Seolah menunggu siapa yang mau melakukannya duluan. Akhirnya Tarqi lah yang melakukannya pertama. "Nama saya Taresh Arizqi Adinata, dipanggil Tarqi. Saya asal Bandung tapi pas SMA saya tinggal di Jogja dan satu sekolah sama Raja. Saya maba jurusan teknik elektro." "Saya Rajanta Putra Trilaksono. Asal Jogja. Saya maba jurusan manajemen pendidikan." "Eh Ja, gue sempet stalk instagram lo waktu itu, lo suka ikut komunitas dance juga ya? Kalau gitu lo wajib ikut UKM Dance kampus kita ya, Ja!" Seru Jayandra bersemangat. "Mereka aja belum ospek, Jay." Oh iya, kalau ada yang mempertanyakan kenapa Jayandra dipanggil 'Jay' oleh Arjuna dan juga penghuni lain, soalnya kepanjangan kalau manggil nama aslinya. Kadang Arsen malah suka mlesetin namanya jadi Bajay. Tatapan Arjuna lalu terarah pada Raja dan Tarqi. "Lusa kan, ospeknya?" Keduanya mengangguk. "By the way, kalian nggak usah terlalu kaku atau canggung. Mau ngomong lo-gue sama kita juga boleh." Raja yang asalnya dari daerah tentu saja agak kesulitan kalau harus bicara dengan gue-lo. Tapi sepertinya memang untuk bisa akrab di rumah ini Raja harus mulai menanggalkan sebutan 'saya' agar tidak terlalu terdengar kaku dan formal. Tarqi sendiri sudah biasa bicara aku-kamu sejak di Bandung sampai pindah ke Jogja, jadi dia juga agak canggung untuk menggunakan gue-lo. Tapi Tarqi anaknya cepat menyesuaikan diri, jadi pasti tidak sulit untuknya membiasakan menggunakan gue-lo. Setelah sesi perkenalan, mereka menghabiskan sisa malam sambil makan sate dan nonton film. Meskipun Raja dan Tarqi masih kesulitan membaur, mereka sudah sedikit lebih rileks ketimbang beberapa jam yang lalu. Untungnya para penghuni lama juga mudah bergaul. Arsen dan Jayandra adalah yang paling banyak berperan dari acara 'penyambutan' ini. Mereka paling sering melontarkan lelucon untuk mengubah suasana menjadi ceria. Beberapa jam kemudian akhirnya mereka memutuskan kembali ke kamar masing-masing. Kecuali Tarqi yang memilih mengekori Raja. "Ja, kayaknya kita bakal betah di sini deh." Itulah yang Tarqi katakan begitu pintu kamar Raja ditutup. Tarqi bahkan tanpa segan sudah melompat ke tempat tidur Raja. "Ya semoga. Mereka semua keliatan baik dan asik, sih. Kompak juga kayaknya." Tarqi mengangguk setuju sambil memeluk guling. "Semoga kita bisa cepet berbaur dan lebih diterima sama mereka." Raja hanya bisa mengamini. Anak Kontrakan (5) Arjuna added Raja, Tarqi to the group Raja joined Tarqi joined Arjuna Grup ini dibuat kalau mau ngabarin sesuatu berhubungan sama rumah. Misal minta tolong cabutin kabel charger di kamar karena lupa. Tapi di luar itu juga boleh sih bahas di sini, bebas aja Sekali lagi, welcome! Jayandra Welcomeee By the way ganti kek nama grupnjelekelek amaaat Arsen Tau. Padahal ada cogan se-universitas gini masa nama grupnya gitu doang. Harus spesial dong! Arjuna Diganti apaan coba... Jayandra Ahh gue punya ide [Jayandra changed group name to Rumah Bangtan] Oki Hah? Arsen Bangtan apaan? Raja Apa itu Bang? Tarqi Bangtan??? Yugi ? Arjuna Bangtan apaan coba? Jayandra a(BANG) (TA)mpa(N) Gilasih gue jenius banget Arsen Kok Abang? Kan yang tampan di sini cuma Mas doang!!! harusnya mastan dong! Arjuna Mas please... keburu Bang Yugi nongol marah2 Raja, Tarqi maklumin ya kelakuan mereka emang gini Raja wkwkwk gapapa Bang, lucu Tarqi Iya hiburan wkwk Arsen hey @.Arjuna [mengirim foto meme pakai muka Arjuna] Arjuna -_- Raja wkwkwkwkwk Yugi bacot Mas. Jayandra WAYOLO MAS WKWKKW BANG YUGI KELUAR KANDANG NOH Arjuna Ga ikutan gue dah Arsen Yugi deleted Arsen from the group *** a/n: Jangan bingung ya alur ceritanya nanti akan sedikit maju mundur. Tapi kalau kalian bacanya nggak diskip2 pasti ngerti sih hehe.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD