“Dante, pakai kursi roda saja ya sampai mobil. Biar kamu gak nabrak-nabrak jalannya.” Kata Cynthia pada Dante yang perban masih membebat mata dan kepalanya. Sebenarnya itu adalah hal yang wajar untuk pasien memakai kursi roda hingga sampai di parkiran mobil. Sayangnya Dante tidak terima dengan saran ini. “Maksud mama apa? Mama kan tahu kalau aku sekarang buta! Aku tidak bisa melihat lagi! Aku tidak berguna kan? Untuk jalan saja aku tidak mampu. Asal mama tahu, aku jadi buta begini karena naak kesayangan mama itu sedang berasyik masyuk dengan Bunga, yang adalah kakak iparnya!” Jawab Dante penuh amarah. “Bukan itu maksud mama, maaf kalau mama salah menyampaikan.” Cynthia mengusap air matanya. Stok sabarnya harus lebih berlipat lagi, terlebih setelah Dante kecelakaan dan matanya menjadi bu