“Mas Dante yang memintaku untuk tetap ada di sini, saat bisa melihat lagi. Mas Dante yang memintaku untuk menunggu sampai Mas Dante kembali. Bukan aku yang meminta, tapi kamu Mas. Aku sudah menduga, lebih baik aku tidak ada di sini kan?” Jawab Bunga dengan suara bergetar, matanya nyalang melihat Dante. “Apa maksudmu Bunga? Jangan berbelit-belit kalau bicara!” Bentak Dante. Dia membanting bunga krisan dan coklat yang dia siapkan untuk Lintang. Membuat Bunga berjengit kaget. Bunga tersenyum miris, memunguti tiga tangkai bunga krisan putih itu dan mengambil coklat. Dia letakkan di sebelah kirinya. Bunga melihat ke wajah Dante yang menggelap karena emosi. “Mana tanganmu Mas?” Bunga mengulurkan tangan, hendak meraih tangan Dante. “Untuk apa? Aku tidak mau disentuh oleh tangan kotormu itu!