Ya ampun, kenapa bisa terjadi seperti ini? Bagaimana mungkin ia bisa masuk? Apa aku lupa mengunci kamar? Ah, tapi bukankah semalam sangat jelas jika aku memang mengunci kamar? Tunggu, ini rumah Pak Adit. Bodoh, sudah pasti ia punya kunci serep seluruh ruangan kan? Kalau begini caranya, bagaimana aku bisa mencari bukti kebohongannya coba? Ah, mengingat semua yang telah terjadi membuat kepalaku terasa mau meledak. Langkah pertama yang harus aku lakukan apa ya? Bagaimana aku memulainya? Satu-satunya orang yang kuingat saat mumet begini adalah si Soni. Ya, lebih baik aku cerita sama dia atas apa yang terjadi semalam. Me : Son, lo masih hidup atau masih mimpi? Soni sangklek : Apaan? Ngajakin berjamaah shubuh lo? Me : Anjir ngomong sama malaikat mah beda, ya? Soni sangklek : Lo ngerusuh gue