Kita Sudah Putus!

1288 Words

Aku turun dari gendongan Pak Adit. Ini sedikit aneh. Dulu waktu kami tinggal bersama, pria ini sangat manja. Jangankan menggendongku dalam jarak jauh, sekedar menggendong dari kamar ke dapur aja pasti ujungnya minta dipijat. Tapi sekarang, dia sama sekali gak kelihatan capek atau pegal. Malah berjalan normal seperti biasa. "Lain kali, berhati-hatilah saat berjalan." Pak Adit memberi nasihat tanpa melihat ke arahku. Ia hanya berdiri di depan rumah dengan pandangan mengarah pada halaman yang ditumbuhi beberapa macam bunga. "Kalau Anda capek dan gak sanggup, jangan menggendong saya, lagi pula saya gak minta kok." "Kamu jangan terlalu percaya diri. Saya gendong kamu bukan karena apa-apa, tapi saya takut nanti jika sesuatu terjadi pada salah satu mahasiswa yang saya bimbing, rektor kehilanga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD