Clairmont Surprise

1390 Words

[Keesokan harinya, sore hari] Langit St. Heliora sore itu cerah. Angin berhembus lembut, cukup untuk membuat rambut berkibar dan daun pepohonan jatuh perlahan ke trotoar marmer kampus. Di depan gedung utama Fakultas Politik Internasional, kerumunan Scholar dan Flameborns tampak sibuk, beberapa selfie, sebagian lagi hanya ... menatap. Karena di tengah semua itu ... datanglah dia. Lucien Clairmont. Yang sudah sehat walafiat. Dengan sepeda. Sepeda balap klasik berwarna putih mutiara dengan garis emas tipis di frame-nya. Helm hitam matte menggantung di stang, dan pria itu dengan kemeja putih lengan panjang yang digulung di siku, celana bahan abu gelap yang jatuh sempurna di sepedanya, dan tas selempang kulit hitam yang tampak terlalu mahal untuk dipakai casual, mengayuh pelan melewati

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD