Damien berdiri di dekat booth DJ, kausnya sudah basah sebagian karena semprotan soda yang entah dari mana tadi dilempar. Dengan senyum puas, dia mencondongkan tubuh ke arah DJ. “Mainin yang slow. Biar suasana makin ... intimate.” Beberapa detik kemudian, bass berhenti. Digantikan oleh nada lembut piano yang menyelinap di antara percakapan dan deru ombak buatan. Suasana berubah. Langkah-langkah melambat dan tawa mereda. Lucien menyesap sisa anggurnya. Matanya belum pernah bergeser jauh dari satu titik, wanita di seberangnya, yang sejak tadi duduk seolah tidak menyadari bahwa seluruh ruangan perlahan mulai berputar mengikuti orbitnya. Dia berdiri. Menyerahkan gelas pada pelayan yang lewat, dan tanpa tergesa, dia mengulurkan tangan ke arahnya. “Dance with me?” Stella menatapnya. Lurus dan

