Keandra dan Dee sama-sama bungkam. Lebih tepatnya Dee mendiami Keandra sih. Salah Keandra memang. Jika bukan karena melakukan aksi Hp terbang, mereka pasti tak akan seperti sekarang. Efek kebodohan yang sungguh dasyat dan Keandra menyesali itu semua. "Sa.." Ok, dicuekin. Keandra bisa coba lain kali. Siapa tahu kan beruntung ditanggepin sama Dee. Dengan langkah lesu Keandra mengikuti Dee untuk masuk ke dalam rumah. "Kalian kenapa?" Satu pertanyaan muncul ketika Dee dan Keandra telah memasuki rumah. Keandra mendengus merasakan betapa peka Sang Papah. Lelaki itu memang hebat. Tahu saja jika ada hal buruk tengah menimpa anaknya yang malang. "Nggak papa kok Pah." 'Oh, dusta! Dusta! Kenapa Engkau Berdusta!' teriak hati kecil Keandra tak terima. Mereka kan sedang perang dingin. Kalau begini