Dee mengerjapkan mata saat mendengar suara pintu tertutup. Ia bangkit secepat mungkin, meraih ponsel yang ia letakkan di atas nakas samping ranjang. Jari-jari lentik Dee bergerak lincah di atas layar. Mengetikkan pesan misterius untuk seseorang. Dee lantas memagari tubuh lelap Kenan dengan beberapa bantal dan guling. Memberi penjagaan agar anaknya tak terjatuh ketia ia tinggal untuk memanggil sang suster. "Sus, Adek dibawa ke kamarnya aja ya." "Baik Bu," dengan hati-hati, suster yag bertugas membantu Dee mengangkat Kenan. Anak itu seolah tahu situasi. Masih terlelap, tak merasa terganggu dengan pergerakan yang ada. Setelah kepergian sang putra, Dee melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Ia membuka lemari kecil tempat dimana ia biasa meletakkan persediakan peralatan mereka. Mengambil beb