Geno, sudah lama aku tidak menuliskan pesan untukmu. Bahkan sekarang aku terkadang lupa, alasan utama aku membuat catatan ini adalah untuk menulis semua kegundahan yang kurasakan, agar beban, dendam, dan trauma di dalam hatiku memudar seiring bertambahnya waktu. Tapi sekarang, semakin hari, vatatan ini berubah menjadi perjalanan mimpi buruk tiada akhir akibat kelalaianku memainkan satu syair terlarang. Sejawat bayang, syair terkutuk yang membawaku dirawat di sebuah rumah yang entah karena apa. Di sini pun, ketika aku melihat dua orang yang memiliki rupa sepertimu, rasa trauma yang selama ini memudar perlahan mulai berkembang dan terpupuk. Aku tidak ingin, Geno! Aku tidak mau kembali terpuruk seperti ketika kau menghancurkan hari-hariku. Aku tidak ingin menambah beban di kepala. Dua orang