Setelah ditampar Bunga Lilyana, Mirna merasa terhina, dia tatap wajah Bunga dengan tatapan dendam. Jika bukan karna malu nama baiknya akan tercemar, Bunga pastilah sudah dihajar. Mirna menganggap Bunga hanya sampah tak berguna tanpa kedua orangtuanya, maka sangat wajar jika dia tak terima ketika mukanya ditampar, merasa harga dirinya sebagai istri dari kepala desa jatuh! Wanita yang bisa dibilang sangat muda jauh dibandingkan umur Bu Mirna, mempermalukannya di depan semua orang. Mirna geram hingga ingin rasanya mencabik-cabik tubuh Bunga, sampai-sampai d**a Bu Mirna merasa sesak, begitu besar rasa bencinya pada Bunga, bukan lagi karna dibayar Juan dan juga Aira, Bu Mirna lebih ingin menyingkirkan Bunga dari dunia karna keinginannya sendiri. ''Kau?! Berani-beraninya kau menamparku?! Apakah

