Bhadra yang mendengar kabar bahwa Bunga Lilyana berada dalam masalah, langsung terbang ke Kalimantan menaiki pesawat pribadi, entah kenapa meskipun belum terlalu kenal, Bhadra Bawika tidak tenang memikirkan keselamatan Bunga Lilyana, terlebih lagi kali ini Santos dijadikan tantangan tanpa perasaan oleh warga, semakin membuat Bhadra ingin menghilang dan langsung muncul di hadapan Bunga Lilyana saja, andai bisa .... "Tuan!! Kau beneran pergi ke sana?! Dia bukan siapa-siapa, Tuan Bhadra. Kembali saja!! Nyonya Bunga Anindya lebih utama!! Kasihan, Dia!" telpon Manaf, kala Bhadra Bawika sudah mendarat di Kalimantan. Tinggal cari kendaraan dan pergi ke desa Bunga Lilyana. "Kemanapun aku pergi, itu bukanlah urusanmu, Manaf. Urus saja urusanmu sendiri!" marah Bhadra Bawika, tidak mau dipaksa apal

