Carina mendelik ke arah Caliana. "Itan suka marahin kami kalo nontonnya deketan." Jawabnya polos.
"Kenapa?" lagi-lagi Adskhan bertanya karena heran.
"Karena mereka berisik." Jawab Caliana dengan datar. Gadis itu berjalan mendahului Carina dan Syaquilla lalu berbelok ke kanan menuju tempat duduknya. Sementara Carina dan Syaquilla duduk di kolom sebelah kiri.
Film yang ada di layar besar itu menceritakan tentang perjuangan seorang ayah dan anak untuk bisa terbebas dari serangan mayat hidup. Namun sayang, selama film tayang, Adskhan sama sekali tidak menikmatinya karena tubuhnya malah terus tertarik untuk menghirup aroma tubuh gadis di sampingnya. Tangannya terus menerus mengepal sebagai reaksi pertahanan diri supaya dirinya tidak menyentuh lengan gadis itu yang berada dekat di sampingnya yang sesekali meraih popcorn yang Adskhan letakkan si tengah-tengah tempat duduk mereka.
Bahkan kepalanya terasa berat, dan selalunya ingin bersandar di bahu gadis itu. Sepertinya ia bisa terlelap dengan cepat disana.
Apa mungkin ini yang dinamakan puber kedua?
Adskhan tersenyum sendiri.
Sementara itu, Caliana bukannya tidak sadar kalau sejak tadi Adskhan memperhatikannya. Hanya saja ia berusaha bersikap wajar. Ia tidak ingin berbesar kepala dengan mengira pria itu menyukainya dan sekarang sedang berusaha mendekatinya. Demi Tuhan, meskipun pikiran itu pernah mampir di kepalanya, tapi segera ia tepiskan jauh-jauh.
Bukannya ia tidak percaya diri. Caliana orang yang sangat percaya diri dengan dirinya. Kenapa tidak. Dia wanita yang cantik. Meskipun tubuhnya tak selangsing model-model. Alias montok. Tapi baginya dia cantik. Dia juga wanita yang sukses meskipun kekayaannya masih jauh dibawah para diva Indonesia. Tapi semua kerja kerasnya dikatakan sudah menghasilkan. Dan karakternya? Ya, meskipun kebanyakan orang mengatakan dia judes blah blah blah. Tapi tidak banyak orang yang membencinya. Karena dia yang selalu bersikap apa adanya. Menjauhi mereka yang tidak ia sukai. Dan tidak pernah menjilat.
Jadi, ya. Banyak poin positif yang dimiliki Caliana.
Sementara untuk Adskhan. Dia percaya jika pria itu bisa saja menyukainya. Namun ia tidak yakin kalau dirinya adalah tipe wanita yang disukainya. Tidak, jika Caliana membandingkan dirinya dengan si model Anastasia.
Ia bukanlah tipe-tipe wanita yang menyerahkan dirinya begitu saja pada pria. Dia bukan tipe wanita pemuas nafsu. Jadi maaf-maaf saja, jika pria itu mengira Caliana sama seperti wanita kebanyakan yang ia kenal. Maka pria itu salah.
Kurang dari dua jam film berakhir. Caliana bangkit berdiri membawa bekas popcorn dan minuman sodanya menuju ke pintu keluar. Kedua remaja itu segera berlari sekeluarnya mereka dari studio. Sudah jelas tujuan mereka saat itu. Apalagi jika bukan kamar mandi. Sementara kedua remaja itu berlari tanpa pamit, Adskhan hanya bisa memandangnya dengan bingung. "Mereka berburu toilet." Jawab Caliana, memilih mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi panjang empuk yang ada di lorong. "Berapa lama Anda berniat tinggal di Bandung, Sir?" Caliana akhirnya buka suara.
"Kenapa?"
"Hanya ingin tahu. Setahu saya, Orangtua Anda berangkat ke Turki hanya untuk dua minggu. Setelah itu, apa Anda berniat kembali ke Jakarta?"
"Saya belum tahu. Saya masih berusaha mendekati Syaquilla."
"Apa Anda mau mendengar pendapat saya?" Caliana sedikit mengarahkan tubuhnya kea rah Adskhan. Pria itu mengangguk. "Dari pengamatan saya. Baik Anda dan Syaquilla sebenarnya sama-sama merasakan malu. Syaquilla masih merasa asing pada Anda meskipun sebenarnya jiwanya begitu menggebu-gebu dan bahagia dengan keberadaan Anda disini. Jika memang Anda berniat mendekatinya, maka luruskan niatan Anda. Fokuskan perhatian Anda padanya. Bukan pada hal lain. Saya melihat dia kecewa ketika tadi menghubungi Anda dan bukan Anda yang menerima panggilannya. Jika saya ada di posisinya, maka saya katakan bahwa apa yang saat itu Syaquilla rasakan adalah rasa cemburu."
"Saya tidak tahu kalau Anastasia begitu lancang menerima telepon saya." Keluh Adskhan dengan emosi tertahan. Ya, karena wanita itu Adskhan hampir saja kehilangan kesempatan untuk mendekati Caliana dan Syaquilla.
"Seseorang biasanya bersikap lancang karena dua alasan. Alasan pertama karena dia tahu Anda tidak akan marah karena 'menurutnya' hubungan kalian sudah di batas wajar untuk saling membuka privasi masing-masing. Dan alasan keduanya adalah, wanita yang Anda kencani memang tak tahu malu." Lanjutnya lagi tanpa menunjukkan emosi apapun. "Jadi disini, saya lebih menekankan kepada Anda untuk memilih antara wanita itu atau putri Anda." Apa Caliana terdengar cemburu? Sesaat pikiran itu muncul di kepala Adskhan. Tapi jika menilik raut wajahnya yang biasa saja, Adskhan tahu ia salah. Terlebih saat gadis itu melanjutkan kalimatnya. "Jika Anda memilih wanita itu, maka mungkin di lain kesempatan Anda harus sering mempertemukan Syaquilla dengannya. Supaya diantara keduanya tidak ada konflik yang berakhir dengan saling menyakiti perasaan masing-masing.
Di usia Carina ataupun Syaquilla. Setahu saya dulu sebagai seorang remaja. Ini adalah masanya mereka mencari jati diri. Membentuk karakter mereka masing-masing. Saya tahu bagaimana Carina. Kurang lebihnya bocah itu memang menjadikan saya panutannya karena di keluarga kami hanya saya satu-satunya wanita yang dekat dengannya selain ibunya dan mama saya. Sementara untuk Syaquilla. Meskipun selama ini dia dekat dengan Granny nya. Tapi dia sama sekali tidak menunjukkan karakter ibu Anda. Dia lebih seperti gadis pemalu. Dan itu timbul karena rasa tidak percaya dirinya atas apa yang dia terima selama ini.
Maaf jika saya terkesan menggurui. Anda tahu kan istilah 'cinta pertama anak gadis itu adalah ayahnya'?" Adskhan mengerutkan dahi. "Anak perempuan biasanya lebih banyak bertentangan dengan sang ibu namun menjadi penurut pada sang ayah. Diposisi Qilla. Dia tidak bisa memberontak ataupun berdiskusi dengan sang ibu. Dan disaat bersamaan dia juga seolahnya telah ditolak oleh sang ayah. Jadi secara tak sadar dia berubah jadi rendah diri. Dan itu, bukan hal yang baik.
Sebagai seorang pemimpin Anda pasti tahu resiko memiliki karakteristik seperti itu. Dan saya takut itu akan berpengaruh pada masa depannya.
Dan kenapa saya mengatakan demikian. Saya minta maaf jika saya lancang. Tapi sebelumnya Anda yang sudah meminta bantuan kepada saya terlebih dahulu. Dan saya orangnya tidak ragu untuk mengungkapkan pendapat saya. Dari yang saya lihat selama ini. Syaquilla yang selama ini kurang mendapat perhatian dari Anda itu sebenarnya tidak merasa cukup dengan apa yang didapatnya dari Granny dan Babanya. Meskipun saya juga sering memperhatikan interaksinya dengan Pak Lucas. Tapi jelas yang sangat dia butuhkan adalah Anda. Perhatian Anda dan kasih sayang Anda.
Sementara kasih sayang dan perhatian itu tidak selamanya cukup dilakukan secara diam-diam. Anda harus menunjukkannya dan mungkin sesekali Anda mengutarakan perasaan Anda padanya. Cinta dalam diam itu tidak akan membuahkan hasil. Manusia tidak bisa membaca rasa atau pikiran orang lain. jika tidak diungkapkan yang ada malah timbul salah paham.
Dan contoh nyata dalam kondisi yang Anda alami saat ini adalah dengan kehadiran wanita lain yang memenuhi pikiran Anda. Itu membuat Syaquilla kembali akan merasa ragu. Apakah sebenarnya keberadaan Anda disini itu memang untuknya, atau untuk wanita lain."
Adskhan hanya bisa memperhatikan Caliana dan mendengarkan ucapannya dengan seksama. Semua yang dikatakan gadis itu memang benar. Baik itu tentang Anastasia yang bersikap lancang. Ataupun mengenai Syaquilla. Dan gadis itu juga benar tentang dia yang membagi pikirannya pada putrinya dan juga wanita lain. Namun gadis itu tampaknya salah menduga. Karena yang ada dalam pikiran Adskhan bukanlah Anastasia. Melainkan Caliana. Wanita yang sudah memenuhi pikirannya sejak pertemuan pertama mereka yang tak disengaja.
"Habis ini kita makan, yuk? Carin laper." Kedua remaja itu telah kembali dari kamar mandinya dengan wajah yang lebih ceria. Adskhan hanya mengangguk. Ia memandang sang putri.
"Kamu mau makan apa?" tanyanya. Syaquilla menatap ayahnya dengan malu-malu.
"Qilla mau makan steik, Pa. boleh?" jawabnya ragu. Adskhan hanya menjawab dengan anggukan. Dia bangkit berdiri dan merangkul bahu kedua remaja itu.
"Katakan dimana tempatnya, dan kita bisa pergi kesana dan makan sepuasnya." Ujarnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mimin update subuh biar kalian gak nagih. Oh ya, Mimin kasih pengumuman kalau
Akara : Akara's Love Story
Carina : To Reach You
Falisha : Mas DokterKu 2
Ilker : Ilker's Bride
Meyra : Cintanya Meyra
Semuanya ada disini. Boleh cek via akun Mimin atau cari pake judul diatas ya. Jangan lupa untuk klik ♥️ dan komen ya