“Maaf, Ma. Itu nggak akan terjadi. Aku sama Cio nggak akan ninggalin Ibu dan panti asuhan sebelum bertemu orang yang benar-benar tulus. Hubungan Cio sama Mas Ardan emang nggak akan pernah berakhir, tapi hubunganku sama Mas Ardan, itu udah lama berakhir. Jadi, nggak pantas rasanya kalau aku sama Cio tinggal sama Mama,” ucap Luna dengan tegas. Kinanti menatap Luna dengan tatapan sedih. Ia menghela napas panjang, lalu mengusap tangan Luna dengan lembut. "Kalau Cio Mama bawa juga nggak boleh, ya?" tanya Kinanti, dengan suara pelan penuh harap. Luna langsung menggeleng sambil tersenyum manis. Sementara Ardan yang panik langsung menegur dengan keras, "Ma!" "Apa, sih? Mama cuma nanya," balas Kinanti. Bukan apa-apa, Ardan hanya khawatir Luna merasa tak nyaman dengan pertanyaan itu. Ia juga