DUA PULUH TIGA

1794 Words

Di tempatnya, tepat di samping bangsal tempat aku berbaring. Alvan berdiri dengan senyuman menawan dan juga binar mata haru penuh kebahagiaan menatap pada layar monitor USG. Aku ikut tersenyum melihatnya, apalagi saat ia berbisik tanpa suara. "Anak kita". Aku hanya mengangguk. Dokter Aninda juga ikut tersenyum geli sendiri melihat reaksi Alvan ketika melihat dan mendengar dengan baik tentang apa yang ia jelaskan. "Ini mulai terlihat kepala nya," Dokter Aninda menunjukkan nya pada layar tersebut. "Dan ini kedua kaki lalu ini tangan nya." Aku tersenyum gemas saat suamiku hanya mengangguk dengan reaksi takjub. Bola matanya mengikuti pada tempat yang di tunjukkan oleh Dokter Aninda. "Sepertinya, Perempuan." "Benarkah?". Tanya Alvan terlihat senang. Dokter Aninda hanya mengulum senyum, kem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD