Reyhan berdiri di dekat jendela ruang kerjanya yang ada di restoran ‘Paradise Foods’. Mata Reyhan tertuju pada lalu lalang kendaraan di depan restoran. Namun, pikirannya berkelana memikirkan semua hal yang terjadi di dalam hidupnya.
Reyhan di dera perasaan bersalah karena terus-menerus menyakiti hati Novi. Dia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri kalau sosok Novi masih terasa asing baginya. Walau Reyhan sudah mengetahui status Novi sebagai istri sahnya, tapi dia belum bisa memperlakukan Novi selayaknya perlakuan seorang suami kepada sang istri.
Suara deringan telepon terdengar memecah kesunyian ruangan. Reyhan melirik handphone miliknya yang tergeletak di atas meja kerja. Sejak pagi handphone Reyhan terus berbunyi. Farah berulang kali menelepon. Namun, Reyhan tak berniat untuk menja
