Secara perlahan Karin melepaskan ciuman panas itu, Karin memberikan jarak kepada dirinya dan sosok pria yang diyakininya itu Arkan. Karin masih tidak menyangka kalau dirinya akan seberani itu untuk membalas ciuman dari pria itu. Karin memegangi bibirnya yang kini sudah bengkak itu, "Kenapa kamu mundur?" Tanya pria itu. "Maaf Pak...saya masih belum menyangka kalau saya berciuman dengan Pak Arkan." Jawab Karin jujur. Pria itu tersenyum misterius, "Aku juga tidak menyangka kalau kita akan berciuman." Balasnya. "Jadi....kita ini, maksud saya....saya dan Pak Arkan ini apa ya?" Ujar Karin dengan gugup. "Kamu maunya gimana?" Pria itu malah bertanya balik membuat Karin semakin gugup saja. "Saya...saya mau kalau kita...." Pria itu berjalan menjauh dari Karin tanpa sepengetahuan Karin lalu