89

1544 Words

AXEL merasa seluruh tubuhnya memanas bukan main setelah mendengar Celia berkata kalau ayahnya lebih tampan darinya. Memang bukan yang pertama kali ada yang bilang seperti itu, tapi Celia adalah miliknya, kekasihnya, calon istrinya. Harusnya dia menganggap Axel yang paling tampan dari pria-pria lain di luaran sana, bukannya malah mengatakan ayahnya lebih tampan darinya. Di depan mukanya langsung pula! Rasanya seperti ada kotoran yang langsung dilemparkan tepat di wajahnya. Rasanya tidak enak sekali, dia sangat marah, tapi dia tidak bisa memarahi Celia di depan anggota keluarganya, lebih-lebih di depan ayahnya. "Xel ... lo marah?" Celia dengan napas kembang kempis berlari mengejarnya dengan langkah tergesa-gesa, kini memegangi sebelah tangan Axel yang tak memegangi koper. "Hm." Axel mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD