AXEL hanya bisa mengerang melihat pemandangan yang ada di layar ponselnya. Tangannya bergerak menyentuh sesuatu yang menggembung di balik celana dan mulai membelai benda itu dengan lembut dan hati-hati. "Perasaan, resminya hubungan kita lama banget, ya?" Axel mendesah panjang. Salah dia sendiri juga yang tak kunjung menyatakan perasaannya, meminta Celia untuk menikah dengannya, dan langsung mengikat perempuan itu untuk menjadi miliknya selamanya. Namun, sekali lagi Axel mengingatkan dirinya. Apa yang dia lakukan sekarang adalah untuk kebaikan mereka di masa depan. Axel tidak bisa memaksakan keinginannya begitu cepat dan mengurung Celia dalam dekapannya, karema ia takut, perempuan itu akan menyesal bersama dengannya. Axel mendesah sekali lagi, lalu menarik dokumen lain yang masih menump

