Chapter 22 - Gigs!

507 Words

Kami berdua lalu sama-sama terdiam. Lebih tepatnya, Wulan yang diam, aku kerja. Wkwkwk. Setelah ganti oli, aku mengecheck rem belakang motor Wulan. Ternyata tak sesuai dengan dugaan awalku, bukan kampas rem yang habis. Cuma napasnya yang habis, tinggal kencengin mur untuk setelan rem biar maju ke depan dikit doang. Aku maklum sih, dia kan cewek, pasti nggak ngeh juga yang ginian. "Udah Lan," kataku. "Eh?" Wulan sedikit kaget. Ternyata melamun ni anak. Dan kata-kataku barusan membuyarkan lamunannya. Aku duduk di kursi kecil dekat motornya. Wulan duduk di kursi plastik yang agak tinggi di sebelahku. "Han, emang nggak mungkin ya?" bisik Wulan pelan. Aku menarik napas panjang. Kalau aku yang dulu, mana nunggu dia nanya gitu, pasti langsung kuseret ke kamar belakang. Tapi, Si Doyok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD