Chapter 30 - Terindah

652 Words

"Kata Annisa kamu ndak pulang Han?" tanya Ibu. "Iya Bu, nginep di rumah Bapak," jawabku. Kami sedang berbicara lewat telpon. "Annisa juga cerita soal Putri, dia sama kamu?" tanya Ibu. "Iya Bu," kataku sambil meringis. Kok meringis? Wkwkwkwk. Gimana nggak meringis, lha si Cantik lho lagi anuin anuku. Barusan dia menggigit pelan saking gemesnya mungkin. Aku menutupi speaker handphoneku dan mendelik ke arah Putri. "Apaan sih Put? Ibu ni," sungutku. Putri hanya menatapku dengan tatapan jahil. Sempak ni anak. "Besok ajak Putri kesini," kata Ibu. "Iya Bu," jawabku pelan. "Udah dulu, Assalamualaikum," kata Ibu. "Waalaikumussalam," jawabku. Aku meletakkan hpku dan mendelik ke arah Putri yang sudah kembali duduk di depanku dan mengelap bibirnya. "Kamu tu..." protesku. "Ayang ndak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD