"Dah jam segini Lan? Kamu belum mau pulang?" tanyaku. Muka Wulan sedikit berubah, kata-kataku emang agak tengil, dan aku yakin dia pasti berasa kesentil. Tapi aku kan emang bener, dari pagi lho dia disini. Bentar lagi aku juga mau jemput Nisa. Kalau sampai dia masih beredar disini, hmmm, ampun pasti. "Han ngusir Wulan ya?" tanya Wulan dengan nada nggak suka. "Bukan ngusir, tapi bentar lagi aku mau jemput Nisa. Ini dah jamnya dia pulang kuliah, jangan tambahi masalahku ya?" pintaku. "Tapi kamu belum janji Han," protes Wulan. "Aku nggak bisa janjiin apa-apa ke kamu," jawabku pendek. Raut muka Wulan bertambah sedih. Dari empat rasa nano-nano yang ada di wajahnya, dua memang tak bisa terhapus dari wajah Wulan, kuatir dan sedih. Tapi aku bisa apa? "Makasih untuk semuanya," bisik Wulan