Aku lalu tak memperdulikan lagi si Sugus dan berniat kembali ke tubuhku. Kalau kelamaan, nanti ada yang bawa kan berabe urusannya. Tapi saat aku pengen melesat pergi dari tempat ini, aku kembali terdengar suara si Pocong bergema dalam kepalaku. "Ndoro..." "Jangan pergi dulu..." Aku berhenti. Apaan lagi sih ini? Minta dihajar lagi ya? "Apa?" tanyaku dengan muka garang ke arah si Sugus yang masih terbaring di tanah. "Bantuin aku bangun dulu Ndoro, Ndoro kan tahu kalau tangan dan kakiku terikat, kek mana aku mau bangun?" pinta si Pocong memelas. Sempakkk!!! Nggak guna amat sih Sugus satu ini. Bangun aja ndak bisa. Kek gitu sok-sokan ditanam mau jadi penjaga. Ni yang g****k si Celeng atau gimana sih? Dengan setengah hati aku membalikkan badanku dan mengangkat si Sugus dengan menarik