Chapter 57 - Nano-nano part 3

607 Words

"Permisi." Terdengar suara panggilan dari depan yang mengagetkan kami berdua. Wulan dengan cepat menutup mulutnya dengan tangan, sedangkan aku berdiri terdiam. Tapi tubuh kami masih menyatu. "Yok?" Suara panggilan itu kembali terdengar dan aku menarik napas lega. Kalau manggil 'Yok' berarti bukan Nisa. Lagian Nisa tak pernah pake kata 'Permisi', biasanya dia ngucapin salam. Tapi. Si Sempakk di depanku, bukannya berhenti, dengan mulut yang masih dia tutupi dengan tangannya sendiri, Wulan malah makin parah menggoyang tubuhnya. Aku mendelik ke arah Wulan yang menolehkan kepalanya ke belakang, tapi dia sama sekali tak peduli. Tangan satunya lagi meraih ke belakang dan menarik tubuhku. Goyangan Wulan makin kuat dan aku cuma bisa memejamkan mata menikmatinya. "Mmmhhhhhhh," Wulan melen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD