“Kau tersenyum saat melihat sesuatu yang menyenangkan hatimu. Seperti jutaan kupu – kupu yang hinggap di atas perutmu”. -Author- Author P.O.V "Ehemm. Ada yang akrab nih". Seru Reyhan tiba - tiba "Eh kamu Rey. Bagaimana? Sudah urusannya?" Tanya mama Reyhan pada anaknya "Sudah ma. Sudah Reyhan urus semuanya kok". Jawab Reyhan tersenyum "Sayang. Kamu kenapa diam saja?" Lanjut Reyhan pada Nadira yang saat ini duduk disampingnya "Itulah yang mama tidak mengerti Rey. Nadira dari tadi banyak diem. Mama ajak bicara dia hanya tersenyum saja. Sepertinya, istrimu ini pemalu ya". Celetuk mama Reyhan seraya tersenyum. "Masak sih ma? Perasaan kalau di rumah. Dia cerewetnya minta ampun loh. Ngalahin mama". "Reyhann". Lirih Nadira mencubit pinggang Reyhan. "Awww... Sakit sayang. Kenapa ak

