Author P.O.V "Duh sakit ya?" Tanya Nadira sambil mengompres luka lebam disudut bibir Reyhan "Kamu sendiri gimana?" Tanya balik Reyhan "Kok malah balik tanya. Yang dipukul sama kak Adrian kan bapak bukan saya". "Aku tidak apa-apa. Bisa tidak sih berhenti memanggilku dengan sebutan bapak?" Sungut Reyhan tidak terima "Kenapa? Pak Reyhan kan memang atasan saya". "Apa saat ini kita sedang berada di kantor?" Tanya Reyhan dengan tatapan tajamnya "Tidak". Jawab Nadira menggelengkan kepala "Kalau tidak, jadi berhentilah memanggil bapak. Lagian juga sekarang kamu sudah menjadi istriku". "Ya saya tahu pak. Tapi saya masih tidak nyaman. Apalagi jika harus memanggil bapak dengan nama saja. Saya sudah terbiasa--" "Aku tidak peduli. Nyaman atau tidak kamu harus mulai membiasakan diri. Satu la

