A Dangerous Symbol

1574 Words
Yang bisa berangkat untuk berperang hanyalah seorang prajurit tentara yang sudah terdaftar di militer dan namanya terdata di kementerian Pertahanan. Sementara itu, tuan muda Baili ini bukanlah seorang prajurit militer, lalu kenapa dia bisa sampai ke Jiangnan? Terlebih lagi, dia tidak sedang bersembunyi, dia mengenakan armor yang biasa dipakai oleh para tentara istana. Wajah tampannya juga tidak tertutup, dia sepenuhnya terekspos! Wei Xiao Yue sedang memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Alih-alih berkeliaran di ibukota, kenapa tuan muda kaya raya ini malah berada di daerah perang? Melihat Jenderal Hiro atau pasukan penjajah lainnya masuk ke dalam tendanya mungkin tidak akan lebih mengejutkan jika dibandingkan dengan keberadaan Baili Qing Shi saat ini. "Kenapa kau bisa ada di sini?!" Wei Xiao Yue,"Ini bukanlah tempat untuk bermain-main Xiao Baili. Dengarkan aku, ini adalah perbatasan!" Baili Qing Shi mengangguk,"Aku tahu." Wei Xiao Yue melotot, bola matanya seolah akan benar-benar keluar dari tempatnya saat dia berkata,"Kau tahu dan kau masih pergi ke sini?" Penekanan terdengar dari nada berbicara Jenderal Wei Xiao Yue,"Dan juga, kau bukanlah seorang tentara militer, berada di sini adalah sesuatu pelanggaran!" Baili Qing Shi masih santai, dia sedang membuka tutup mangkuk berisi bubur hangat. Wei Xiao Yue,"Ini bukan saatnya menjadi putra yang berbakti!!" Meraung, wajah Wei Xiao Yue memerah karena emosi,"Aku akan menyuruh Lin Bo mengantarmu kembali ke Luoyang. Jika sampai Putra Mahkota tahu ada orang asing yang bergabung dengan pasukan, maka akan semakin runyam masalahnya. Tunggu di sini dan jangan kemana-mana!" Wei Xiao Yue baru saja akan membuka tenda dan berniat keluar dari tenda, tapi Baili Qing Shi tiba-tiba memanggilnya,"Yifu." Wei Xiao Yue berbalik, "….." "Aku bukanlah penyusup, aku adalah seorang tentara." Kata Baili Qing Shi sembari menunjukkan sebuah tablet identitas yang biasanya dimiliki oleh aparatur negara. Wei Xiao Yue merampas plakat kayu itu, dia mengulangi membaca apa yang tertulis di plakat itu,"Baili Qing Shi, tentara sukarelawan, tertanda Menteri Pertahanan Liu Qianfan." Tentara sukarelawan? Apa maksudnya? Kenapa tuan muda Baili menjadi seorang tentara? Jawabannya hanya itu, ya, itu adalah ide dari sang kakak sepupu, Liu Qianfan. Liu Qianfan tentu saja mengetahui peraturan militer yang tidak memperbolehkan orang asing masuk ke dalam pasukan apalagi sampai ikut dalam peperangan. Aturan ini telah tercatat dan telah diputuskan oleh Kaisar sendiri. Namun ada sebuah pengecualian. Ya, ada dua pengecualian yang bisa membuat rakyat biasa masuk sebagai seorang prajurit. Yang pertama, jika negeri dilanda perang, maka tanpa perlu adanya perekrutan dan hanya mengandalkan dekrit Kaisar, maka rakyat diperbolehkan atau bahkan diwajibkan ikut berperang dalam membela Negera. Pengecualian kedua berlaku untuk seseorang yang tanpa paksaan atau sukarela bergabung ke dalam militer untuk berperang. Dalam hal ini, orang itu tidak akan digaji atau diberi kompensasi lainnya. Semuanya murni dia lakukan untuk membela negara. Dan pengecualian kedua inilah yang akhirnya menjadikan Baili Qing Shi sebagai tentara dadakan! "Ini benar." Wei Xiao Yue menyipitkan matanya sembari terus menatap ke arah Baili Qing Shi yang tampak santai,"Bocah ini, apa aku benar-benar tidak bisa mengusirnya dari Jiangnan?!" Baili Qing Shi,"Yifu, makanlah." Wei Xiao Yue akhirnya tidak lagi berapi-api, dia dengan patuh duduk di sebuah kursi lalu kemudian bertanya,"Apa yang terjadi? Kau mendapatkan identitas ini semudah itu? Sebenarnya, apa hubunganmu dengan Marquis Liu?" Baili Qing Shi berkata,"Dia adalah kerabatku." Wei Xiao Yue sebenarnya masih belum setuju dengan adanya putra angkatnya itu berada di Jiangnan. Entah apa yang sedang direncakan oleh Baili Qing Shi, dan apa niatannya datang jauh-jauh ke Jiangnan dan mempertaruhkan nyawanya. Ketika tidak ada lagi pembicaraan di antara keduanya, Ouyang Yuze tiba-tiba masuk. Masih ada salju di rambutnya yang hitam dan saat dia melihat keponakan angkatnya, dia tidak bisa tidak terkejut. Baili Qing Shi samasekali tidak terkejut dengan apa yang dilihatnya itu. Wen Wuyong yang bodoh dan terlihat tidak waras, kini benar-benar telah berubah. Dan ini adalah kali pertama Baili Qing Shi melihat penampilan asli Dashu-nya. "Dashu terlihat tampan dengan armor itu di tubuhmu." Kata Baili Qing Shi. Wen Wuyong, ah tidak, maksudnya Ouyang Yuze, dia tampak bodoh saat dia menggaruk kepalanya. Benar-benar ada kecanggungan yang tumbuh di hati seseorang yang tidak tahu malu sepertinya. Dia terkekeh dan berkata,"Maafkan aku karena membohongimu. Ini adalah sesuatu yang harus aku patuhi." Wei Xiao Yue ingin memuntahkan beberapa teguk darah, "….." Baili Qing Shi, "Aku mengerti, aku sepenuhnya memahami alasan Dashu. Aku juga tidak marah." Belum lama saat Ouyang Yuze masuk ke dalam tenda Jenderal Wei Juni-o-r, dan Lin Bo juga ikut bergabung beberapa saat kemudian. Jika dibandingkan dengan ekspresi tenang dari Wei Xiao Yue, ekspresi yang ditunjukkan oleh Lin Bo ini benar-benar berbeda. Dia tampak tergesa-gesa saat napasnya bahkan belum normal, dia berkata, "Jenderal, itu…" "Pelan-pelan, ada apa?" Wei Xiao Yue memasukkan sesendok bubur ke dalam mulutnya, dia lalu berkata,"Kau seperti sudah melihat hantu saja? Atur napasmu dan katakan apa yang terjadi." Lin Bo, "Putra…Yang Mulia Putra Mahkota, dia…" Wei Xiao Yue menyendok bubur lagi, tapi dia belum berniat memasukkan bubur itu ke dalam mulutnya, dia terlebih dahu berkata,"Dia membuat masalah lagi? Jangan khawatir, dia tidak akan membahayakan nyawanya sendiri. Aku akan melihatnya sebentar lagi." "Dia mungkin akan membahayakan nyawanya." Lin Bo akhirnya berhasil menenangkan dirinya, "Dia tidak ada di kamp." Bubur hangat yang baru membasahi tenggorokan Wei Xiao Yue tiba-tiba terasa mencekiknya, dia terbatuk beberapa kali. Setelah Baili Qing Shi dengan sigap memberikannya air dan menepuk pundaknya, dia akhirnya baik-baik saja. Wei Xiao Yue berdiri dari kursinya,"Kemana dia?!" "Beberapa prajurit dari tenda Putra Mahkota mengatakan bahwa Putra Mahkota pergi bersama Kasim Yan dan beberapa pengawal. Tidak ada yang tahu kemana dia pergi." Ujar Lin Bo. Kemarahan mulai menyulut di hati Wei Xiao Yue. Dia benar-benar menyayangkan keputusan Kaisar mengirim ahli warisnya ke kamp militer. Apa? Menunjukkan kemampuannya?! Omong kosong! Putra Mahkota Li Jin hanya memperkeruh keadaan! Tidak ada waktu lagi untuk makan bubur, Wei Xiao Yue segera mengambil pedangnya. "Yifu, aku akan pergi denganmu." Kata Baili Qing Shi. "Tidak!" Wei Xiao Yue,"Satu bocah nakal sudah cukup sulit untuk ditemukan, jangan mempersulit keadaan." Baili Qing Shi tiba-tiba mengeluarkan pedangnya, dia berkata,"Maafkan aku Jenderal, tapi aku adalah tentara sekarang." Wei Xiao Yue,"…." Bukan ucapan Baili Qing Shi yang membuat Wei Xiao Yue tertegun. Dia sudah tahu bahwa dalam bersilat lidah, maka tidak akan ada yang bisa mengalahkan putra angkatnya. Hal yang membuat seorang Jenderal Wei Juni-o-r tertegun adalah pedang yang baru saja ditunjukkan oleh Baili Qing Shi padanya. Untuk beberapa alasan, pedang itu terlihat familiar baginya. Baili Qing Shi juga memperhatikan ekspresi Wei Xiao Yue. Dia kemudian menatap pedangnya, "Keluargaku memberikannya padaku." Wei Xiao Yue batuk kering, "Xiao Baili? Kenapa Xiao Baili? Dan juga karakter yang digunakan untuk penulisan'Xiao' juga bukan berarti kecil?" (Karakter Xiao dalam bahasa Mandarin ditulis dalam beberapa karakter, tergantung dengan maknanya. Karakter pada pedang Baili Qing Shi tidak menggunakan karakter * yang berarti 'si kecil', tapi menggunakan karakter * yang berarti Senyum/nama Wei Xiao Yue) Baili Qing Shi menaikkan bahunya, dia dengan santai berkata,"Entahlah, seseorang mengukirnya di pedang ini." Wei Xiao Yue sedikit mencibir sebelum keluar dari tendanya,"Ukirannya benar-benar buruk." Baili Qing Shi, "....." *_ Berita hilangnya Putra Mahkota Li Jin tidak bisa terdengar sampai ke telinga Kaisar. Wei Xiao Yue melarang semua pasukan menyebarkan berita ini. Menemukan Putra Mahkota adalah hal utama. Jika berita bahwa Putra Mahkota telah pergi dari kamp militer sampai didengar oleh musuh, maka sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kerahasian hal ini. Wei Xiao Yue, selain memberikan peringatan untuk tidak membuat keributan, dia juga belum berani bertindak. Dia tidak bisa bertindak secara gegabah. Terlebih dahulu, Jenderal Wei Juni-o-r memeriksa tenda Putra Mahkota. "Ketika Yang Mulia akan pergi, Kasim Yan memberitahu kami bahwa mereka akan segera kembali. Kasim Yan mengatakan bahwa Putra Mahkota akan mencari udara segar." Kata penjaga tenda Putra Mahkota. Mendengar jawaban atas pertanyaannya itu, Wei Xiao Yue tidak bisa tidak mengutuk, "Udara segar apanya?! Udara di luar dingin sekali, dia mau kemana?!" Tanpa ragu, Wei Xiao Yue diikuti oleh Ouyang Yuze dan juga Baili Qing Shi, masuk ke dalam tenda Li Jin. Tak ada yang perlu untuk dikagumi, pertanyaan mengenai bagaimana rupa tenda seorang pewaris tahta yang telah terbesit di hati seorang Ouyang Yuze akhirnya terjawab. "Ini adalah bentuk lain dari istana." Ouyang Yuze menempelkan tangannya ke karpet bulu dengan kualitas terbaik,"Selama sepuluh tahun kita berada di medan perang, ini adalah kali pertama aku melihat tenda semegah ini. Apa kau yakin ini adalah kamp militer?" Wei Xiao Yue dan Baili Qing Shi samasekali tidak tertarik dengan kemewahan yang dibicarakan oleh Ouyang Yuze. Fokus mereka masih mencari petunjuk yang bisa saja membawa mereka untuk menemukan pewaris tahta yang sembrono ini. Baili Qing Shi di lain sisi, mengamati semua benda yang seharusnya menjadi miliknya, pemuda itu terlihat begitu tenang. Dia terlihat tidak benar-benar tertarik dengan segala macam harta benda yang dimiliki oleh Li Jin, yang notabenenya adalah adiknya. Mata elang Baili Qing Shi akhirnya menemukan sesuatu, ada sebuah surat di atas tempat tidur. Baili Qing Shi mengambil sepucuk surat itu, tapi dia tidak melihat satu karakter pun tertulis di sana. Hanya ada sebuah simbol. "Yi… Jenderal, aku menemukan ini. Ada sebuah simbol di surat ini." Segera setelah menikam secarik surat itu, Baili Qing Shi langsung memberikannya pada Wei Xiao Yue. Wei Xiao Yue, "….." "Ada apa?" Ouyang Yuze mendekat untuk melihat simbol jenis apa itu. Ekspresi jelek juga muncul di wajah tampan tuan muda Ouyang. Baili Qing Shi yang tidak tahu apa yang terjadi tentu saja tidak bisa diam saja, "Yifu, apa yang terjadi." Wei Xiao Yue meremas surat itu sembari berkata, "Pemuda menyebalkan itu dalam bahaya!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD