Cinta Harus Memilih

1615 Words

Seperti halnya Fatir, Nina juga tidak mau berpisah dari Abi. Fatir sudah menyerah, namun Nina tetap pada pendiriannya. Melihat Nina saat ini seperti berkaca pada masa lalu. Aku pernah merasakan pedih yang sama. Aku sudah merasakan pahitnya kehilangan. “Jadi bagaimana keadaan Nina sekarang?” aku bertanya dengan nada hati-hati. “Kondisinya sudah mulai membaik,” jawab Abi. “Apa kamu yakin dengan keputusan ini?”  Aku kembali bertanya, bukan untuk mengubah keputusan Abi, melainkan untuk memastikan dia tetap pada pilihannya. “Tentu saja!” jawab Abi. “Kita bertiga, Aku, kamu dan Abi junior akan memulai hidup bahagia.” “Ya, kita akan bahagia,” sambungku. “Tapi kenapa kamu malah lesu? Apa jangan-jangan kamu yang berubah pikiran?” selidik Abi. Aku tertawa pelan, “Nggak, aku nggak mungkin beru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD