“Dia mencium saya dengan brutal, sampai membuat bibir saya berdarah!” Pengakuan Abid mengacaukan suasana hatinya. Maureen tidak bisa mengelak atas insiden tersebut, buktinya pun terlihat sangat jelas. Tiba-tiba saja Anjas dilanda perasaan tidak nyaman, merasa serba salah dan ingin marah. Mengabaikan wanita itu adalah salah satu bentuk pertahanan diri, agar ia bisa mengendalikan sesuatu yang mendesak dalam hati. Namun saat tatapan mereka bertemu, dimana Anjas melihat kekecewaan terpancar begitu jelas, ia semakin dibuat tidak karuan. “Maureen memang sangat keterlaluan! Bagaimana proyek kita selanjutnya, apalagi dengan kondisi tangan Abid seperti itu?!” Terdengar keluh dari salah satu wanita yang ada di ruangannya. Mereka adalah Siska dan Wulan, serta Cito, dimana mereka bertiga tenga