"Pak." Tawa Devan langsung terhenti ketika melihat wajah serius Elaine. Lelaki itu tampak salah tingkah karena ucapannya barusan. "Maaf, aku hanya asal ceplos. Jangan baper," kata Devan. Sedangkan Elaine memutar bola mata dengan malas. Sesaat dia memang merasa tertegun dengan ucapan Devan. Bahkan lelaki itu berhasil membuat jantungnya berdegup kencang. Tapi entah kenapa perasaan itu pias seketika, saat Devan menegaskan jika itu hanya main-main saja. Hal ini membuat Elaine harus lebih berhati-hati agar tak terjatuh dalam pelukan Devan. "Kalau begitu istirahatlah, aku akan ke kamarku. Nanti sore kita akan pergi ke perusahaan cabang bersama-sama," kata Devan. Tanpa menunggu respon Elaine, lelaki itu segera masuk ke kamarnya sendiri. Helaan napas pelan terdengar dari bibir Elaine. Di