Adit juga tak menyangka bisa bertemu dengan klien bisnisnya di sini. Lelaki paruh baya itu tampak tersenyum lebar sambil berkata, "Saya baru saja ada urusan di sini. Klien saya yang baru sedang sakit, padahal saya sudah jauh-jauh dari Bandung. Akhirnya kita nekat bertemu di apartemennya." Devan mengangguk-anggukan kepala, lalu bertanya, "Lalu ke mana rencana Anda setelah ini?" Sesaat Adit terdiam. Dia seperti memikirkan sesuatu. Seharusnya setelah urusannya selesai, dia bisa pulang. Tapi entah kenapa dia masih enggan, apalagi sejak dia tak sengaja bertemu dengan Elaine tadi. Adit masih ingin mencari keberadaan wanita itu. "Sepertinya saya masih akan di sini beberapa hari lagi." Akhirnya kata itulah yang terucap dari bibir tua Adit. "Kalau begitu, Anda bisa mampir ke tempat saya, bag