Elaine tampak menghela napas kasar, wanita itu menatap Devan dengan mata yang berkedip beberapa kali. Sikapnya benar-benar terlihat canggung bagi Devan. "Sebenarnya apa, Elaine?" desak Devan, dia sungguh tidak sabar saat ini. Tidak mungkin 'kan Elaine menceritakan sebenarnya? Wanita itu masih saja diam selama beberapa saat. Dia menggigit kecil jarinya, memikirkan kata apa yang pas diucapkan sebagai alasan untuk Devan. "El…." Suara Devan mulai merendah saat memanggil Elaine. "Aku malu, Devan. Aku merasa tidak pantas di sini!" Akhirnya kalimat itulah yang terucap dari bibir Elaine. Otaknya terasa buntu dan tak bisa memikirkan alasan lain yang lebih masuk akal. "Lihatlah, semua orang di sini berpakaian mewah dan begitu elegan. Sedangkan aku? Penampilanku begitu lusuh, tak ada unsur