"Devan, bagaimana keadaan Akram? Apa dia baik-baik saja? Apa dia terluka? Di mana dia?" tanya Elaine beruntun, memaksa Devan untuk melepaskan pelukan. Wanita itu terlihat begitu cemas, raut wajahnya terlihat begitu menyedihkan.
"Tenanglah, Sayang, Akram sedang diperiksa oleh dokter," jawab Devan pelan sambil mengusap pipi istrinya lembut.
"Anakku … dia pasti sangat menderita. Bagaimana jika dia mengalami trauma atas kejadian ini, Dev?" Tangis Elaine kembali pecah, wanita itu menunduk dengan tubuh yang gemetar. Tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada anaknya setelah ini.
"Jangan memikirkan hal macam-macam, El. Berdoa dan yakinlah jika tak akan terjadi apa-apa pada anak kita." Hati Devan berdenyut mendengar penuturan istrinya. Mau bagaimanapun dia juga takut keadaan Akram setel
