33-34

2966 Words

POV Redi Malu aku ni. Malu. Aku terus menatap ke arah lain sampai tengeng ni kepala. "Hahaha. Om mau sampai kapan jadi patung?" Aku memandangnya juga. "Apa?!" kataku sambil mendelik. Matanya mengerjap. "Apa Om gak akan turunin aku?" Aku pun turunkan dia dari gendonganku. Dia mesam-mesem saat beradu pandang denganku. "Apalah kau ini? Tak ada yang luculah! Pergilah sana jauh-jauh dariku!" Asem anaknya Zain, terus saja senyum-senyum. Sengaja goda aku dia tu. Kesal aku tu. "Apa, lah!" Kukibaskan tangan di depan wajahnya saat dia membekap mulut dengan bahu berguncang pelan. "Aku tubruk nanti kau! Mau, tak!" kataku kesal. Kesal lah diejek sama anak kecil. "Kayak banteng aja asal tubruk." "Aku cium nanti kau!" Dia berpaling. "Sanalah tidur di atas! Malas aku ni dekat-dekat sama kau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD