Waktu yang Hilang - Dua Garis Saga mencari suara yang memanggilnya. Ternyata Farhana tersenyum ceria seraya melambaikan tangan padanya. Gadis itu bangkit lantas menghampiri Saga yang hendak melangkah ke samping kafe. Farhana meninggalkan dua teman yang duduk satu meja dengannya. "Apa kabar, Mas Saga?" Farhana mengulurkan tangan untuk menyalami. "Baik." "Nggak nyangka ketemu Mas di sini. Papa yang ngasih tahu kalau Mas Saga pindah." "Aku minta maaf karena belum sempat bertemu ibu." Farhana tersenyum. "Nggak apa-apa. Oh ya, duduklah bersama kami. Mas Saga, mau minum apa biar aku yang pesenenin." Farhana mengira, Saga ke kafe untuk makan atau pun minum. "Terima kasih banyak, aku tidak ingin minum." Saga hendak melangkah, tapi Farhana mencegah. "Mas Saga, sekarang tinggal di mana?"