Om Saga

1067 Words

Waktu yang Hilang - Om Saga Akbar merogoh ponsel dari dalam sakunya untuk menghubungi Melati. Pada deringan kedua, panggilan langsung dijawab. "Halo, Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam. Kamu di mana? Apa sudah berangkat? Aku ada di depan rumah Budhe Tami sekarang." "Ya, Mas. Kami berangkat jam setengah enam tadi." Akbar melihat jam tangannya. "Berarti masih di perjalanan. Ke stasiun apa ke terminal?" "Nanti saja kita ketemu lagi saat aku mengantarkan Moana pulang." Akbar mendengkus kasar. Melati keukeh tidak mau memberitahunya. Tapi jika Melati naik taksi atau pun angkot, kenapa tidak ada suara kendaraan. Yang ada hanya hening. Suara Moana juga tak terdengar. Tadi malam Akbar sempat menyarankan supaya Tini diajak, tapi Melati menolak. Selagi Moana ikut bersamanya, biarlah Tini p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD