24

1107 Words

Malam ini terasa sangat panjang dan begitu lama. Sean dan Pinka masih berpelukan mesra di atas ranjang dengan tubuh yang masih polos tertutup selimut tebal untuk menghindari rasa dingin. Pinka yang terlihat sudah tidak kaku dan malah terlihat semakin manja masih memeluk tubuh Sean yang kekar, begitu juga dengan Sean yang memeluk tubuh mungil Pinka sambil sesekali mengusap lembut punggung dan bahu sampai ke lengan mulus Pinka. Tubuh Pinka benar -benar halus seperti kulit bayi, gairahnya punn begitu sensasional membuat Sean terus ingin bermain -main lagi dnegan tongkat billiardnya. "Mau makan? Kita belum makan sejak tadi, nanti kamu sakit," tanya Sean lembut. Pinka mengangguk setuju dan Sean melepaskan pelukan itu lalu memakai pakaiannya kembali. Pinka hanya menutup tubuhnya dengan piyama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD