Bab 77. Menyerahkan Diri

1214 Words

Happy Reading "Aku nggak salah." "Tapi posisi kamu sudah sulit untuk bisa lepas. Banyak bukti mengarah padamu dan kamu nggak akan bisa lolos!" "Aarkk! Sialan! Seharusnya aku bunuh Richard dan wanita jalang itu!" Ishika menarik tangannya saat dia dimasukkan ke dalam sel narapidana. Tadi dia bertemu dengan seorang pengacara yang akan menanganinya. Tetapi kasusnya sudah begitu sulit untuk membuatnya bebas. Sel itu dingin, remang-remang, dan bau. Ishika duduk bersandar di sudut, kedua tangannya menggenggam erat lutut. Dia tak lagi terlihat seperti perempuan penuh percaya diri yang biasa memerintah semua orang di sekitarnya. Rambutnya berantakan, tatapannya kosong, dan bibirnya pecah-pecah melambangkan kesakitan yang tak pernah ia ucapkan. “Kamu pikir saya bakal ngaku?” katanya sarkas s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD