Bunga di Hati

1268 Words

Sebelum pulang ke apartemen, Meida dan Jarvis menemui Ibu mereka dulu. Dimana sosok itu mengusap perut Meida dan memberikan doa supaya cucunya baik-baik saja di dalam sana. “Ibu doakan semoga Rumah Tangga kalian rukun selalu.” “Makasih, Ibu,” jawab Meida dengan pipi yang memerah, dia tidak menyangka akan hamil secepat ini. Dan itu semakin membuat Jarvis possessive, dia menggenggam tangan Meida sepanjang perjalanan pulang. “Kamu yang kabarin Mommy sama yang lainnya.” “Gimana aku bisa kirim chat kalau kamunya pegang tangan aku terus.” Jarvis terkekeh dan melepaskannya dulu. “Gak mau beli apa-apa? Ngidam apa gitu?” “Enggak sih, mau pulang aja. Mau istirahat.” Namun saat di lampu merah, Meida membuka kaca mobil untuk melihat dengan jelas tukang sate jando yang ada di pinggir jalan. Dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD