Bab 25. Sebuah Tawaran

1175 Words

“Bau apa ini?” tanya Galang dalam hati. Galang mencium aroma sesuatu yang dia kenal. Aroma parfum yang tidak asing di hidungnya. Namun sayangnya, rasa penasaran itu kini perlahan mulai menghilang. Rasa penasaran itu berganti rasa enak, sentuhan dari tangan Novia. “Ah, enak banget, Nov. Tangan kamu kuat banget,” puji Galang. “Sakit gak, Pak?” tanya Novia ingin memastikan. “Dikit, tapi enak kok. Terusin, Nov. Ini, ke tengkuk saya,” pinta Galamg sampai menunduk. “Bentar dulu, Pak. Biar bahunya lemas dulu. Sabar ya, Pak,” jawab Novia sambil tersenyum. “Maaf Pak, jangan nunduk ya,” ucap Novia lagi. Mendengar perintah Novia, Galang pun segera menegakkan lehernya lagi. Tapi kali ini, belakang kepala Galang, justru menabrak sesuatu yang menahan kepalanya tetap tegak. Ya, kepalanya sudah m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD