Chapter 20

1023 Words

Selepas makan siang, Juna dan Reyn pun kembali ke kantor. Juna melirik sekilas ke arah Reyn yang masih menekuk wajahnya. "Kamu masih marah?" tanya Juna tenang. "Nggak," sahut Reyn singkat tanpa menoleh ke arah Juna. "Kalau memang nggak marah, kamu nggak mungkin diemin aku begini. Tadi di cafe juga kamu nggak respon waktu aku ngajak ngobrol," ucap Juna. "Aku lagi males ngomong," balas Reyn ketus. Juna menatap Reyn intens. Dia kemudian mendekat dan mengecup pipi Reyn yang merah karena terdapat bekas gigitannya. Reyn tersentak. Tubuhnya seketika membeku saat Juna tiba-tiba mencium pipinya. Dia sontak menoleh ke arah Juna dan nyaris saja bibirnya bersentuhan dengan bibir Juna jika Reyn tidak segera menjauhkan kepalanya dari Juna. "Kak! Jangan dekat-dekat!" pekik Reyn terkejut. Juna t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD